Pernah dengar istilah "transshipment" tapi masih bingung artinya? Wajar aja, istilah ini memang nggak terlalu familiar buat yang belum lama berkecimpung di bidang logistik.
Tapi buat kamu yang sedang mengatur pengiriman barang ke berbagai wilayah, penting banget buat ngerti soal ini.
Soalnya, transshipment nggak cuma bantu kamu menghemat biaya, tapi kalau sampai salah langkah bisa bikin boncos biaya operasional bisnis.
Yuk, kita bahas bareng biar kamu bisa ambil keputusan yang tepat buat pengiriman bisnismu.
transshipment adalah proses memindahkan barang dari satu alat transportasi ke alat lainnya saat dalam perjalanan ke tujuan akhir. Jadi, barang yang kamu kirim nggak langsung nyampe tujuan, tapi transit dulu di lokasi lain sebelum lanjut jalan lagi.
Contohnya begini:
kamu kirim barang dari Jakarta ke daerah pelosok di Maluku. Karena nggak ada jalur langsung, barang kamu harus mampir dulu di Surabaya atau Makassar, terus dipindahkan ke kapal lain yang bisa masuk ke pelabuhan kecil di sana. Nah, proses pindah kapal itulah yang disebut transshipment.
Sistem ini biasa banget dipakai di negara kepulauan seperti Indonesia, terutama buat pengiriman ke daerah yang belum punya pelabuhan besar atau akses langsung.
Baca Juga: 5 Jenis Kapal Kargo Berdasarkan Fungsi dan Muatannya
Ada beberapa alasan kenapa pengiriman barang harus lewat proses transshipment:
Jadi jangan anggap transshipment itu karena sistem logistiknya berantakan. Justru ini salah satu strategi supaya pengiriman bisa lebih fleksibel dan bisa masuk ke berbagai wilayah.
Proses transshipment cargo sebenarnya cukup sederhana, tapi perlu perencanaan yang matang:
Kadang proses ini bisa melibatkan lebih dari dua jenis moda, misalnya dari kapal ke truk, lalu pindah ke kapal lagi. Makanya penting banget sistem dan koordinasinya rapi.
Baca Juga: Kenali Arti Stuffing Container dan Prosesnya di Logistik
Meskipun terdengar ribet, transshipment punya beberapa keuntungan yang sayang kalau nggak dimanfaatkan:
Kalau kamu pakai jalur langsung, kadang biayanya justru lebih mahal karena kapalnya kecil atau layanannya terbatas.
Dengan transshipment, kamu bisa manfaatkan kapal besar dulu (yang biasanya lebih murah per unit), baru lanjut pakai moda lain ke tujuan.
Buat pengiriman ke daerah terpencil, transshipment ini sangat membantu. Soalnya nggak semua pelabuhan bisa disinggahi kapal besar, jadi perlu transit dulu.
Biasanya, barang diturunkan di pelabuhan utama, lalu dilanjutkan dengan kapal kecil menuju tujuan akhir.
Kalau ada kendala di satu jalur, barang bisa dialihkan lewat rute lain tanpa harus dibatalkan.
Misalnya, jika terjadi cuaca buruk, kemacetan pelabuhan, atau gangguan operasional di satu titik, barang bisa dipindahkan ke rute alternatif lewat pelabuhan lain. Ini penting untuk menjaga rantai pasok tetap lancar.
Baca Juga: Biaya Logistik Gak Sesimpel Ongkir, Ini Jenisnya Biar Gak Salah Hitung!
Nggak semua transshipment itu mulus. Ada juga potensi kerugian yang perlu kamu waspadai:
Baca Juga: Arti dan Pentingnya Lead Time dalam Pengelolaan Logistik
Kalau kamu sering kirim barang ke luar kota atau daerah yang nggak punya pelabuhan besar, kemungkinan besar kamu butuh layanan dengan transshipment.
Coba cek dulu:
Kalau jawabannya iya, maka transshipment bisa jadi opsi yang masuk akal. Tapi tetap pastikan semua prosesnya dikontrol dengan baik, ya!
Sering ribet ngurus pengiriman karena harus lewat darat, laut, atau pindah-pindah moda?
Sekarang kamu bisa atur semuanya lebih mudah pakai forwarder.ai.
Lewat satu dashboard, kamu bisa:
Semua bisa dicek lewat HP atau laptop. Jadi, nggak perlu tanya-tanya lagi barang udah sampai mana. Lebih simpel, nggak makan waktu, dan kamu bisa fokus ke hal lain.
Yuk, cobain forwarder.ai sekarang biar urusan pengiriman jadi lebih gampang!